Alhamdulillah
Bismillah-irrahman-irrahim
Ketika Aksi 15 tahun reformasi kemarin di depan KPK. Secara
pasti saya tidak menempatkan diri sebagai peserta aksi, kecuali hanya
mengamati. Tapi bukan itu yang ingin saya tuliskan. Sore itu, waktu sudah masuk
shalat Ashar. Sahabat saya, Andry mengajak untuk tunaikan shalat Ashar –
kemudian juga disambung oleh seorang mahasiswa lain mengajak shalat di Mushola dalam Gd.
Jasa Raharja. Sayangya pintu masuk gedung tersebut ditutup. Kemungkinan ditutup
karena takut banjirnya jumlah masa demonstrasi yang masuk ke dalam untuk shalat
ashar.
Saya dan Andry, memutuskan untuk mencari Mushola di Belakang
Gedung KPK. Ada Petugas keamanan yang sedang menjaga area belakang gedung,
tepatnya samping gedung jasa raharja. Dari informasi petugas kemanan itu,
katanya Mushola berada dibawah gedung. Masuklah kami berdua ke basement tempat
parkir mobil. Sebelumnya saya sudah duga kalau mushola di gedung itu letaknya
di pojok bawah. Benar saja, mushola itu berada di basement yang letaknya dipojokan.
Kami tunaikan shalat di mushola tersebut.
Selesai Shalat, saya iseng-iseng berpikir mengenai
letak-letak mushola di dalam Bangunan modern. Rasanya hampir semua gedung-gedung
modern meletakannya di pojok bawah. Konsep-konsep budaya demikian merupakan
budaya mempuasai Allah. Seperti ada kalkulasi sendiri dalam menetapkan letak
bangunan mushola itu. Demikianlah sebuah arsitektur dan manajemen bisnis yang
mempuasai Allah.
Perhatikan di dusun-dusun sunyi. Banyak rumah di dusun-dusun
yang melengkapinya dengan meletakkan mushola (langgar kecil) di halaman
depannya. Siapapun yang lewat bisa langsung mampir berwudhlu sekaligus
melaksanakan shalat. Sebuah kesadaran yang mendalam dalam konsep hidup
orang-orang dusun yaitu meletakkan Allah dibagian terdepan yang mereka
cerminkan lewat bangunan musholanya. Coba kita komparasikan dengan rumah-rumah
modern yang pagar halamannya dibuat sangat tinggi untuk melntas ke dalam
diperlukan kesiapan dan kepetningan professional. Bersiaplah untuk dicurigai
jika maksud kedatanganmu bersifat sosial atau budaya. Atau coba sekali-kali datanglah
kerumah modern itu untuk menumpang shalat. Kemungkinan besar tuan rumah was-was
dan mencurigaimu atau mungkin engkau dianggap intel yang sedang riset lokasi untuk merampok.