May 25, 2013

Mushola Dipojok bawah











Alhamdulillah
Bismillah-irrahman-irrahim

 
Ketika Aksi 15 tahun reformasi kemarin di depan KPK. Secara pasti saya tidak menempatkan diri sebagai peserta aksi, kecuali hanya mengamati. Tapi bukan itu yang ingin saya tuliskan. Sore itu, waktu sudah masuk shalat Ashar. Sahabat saya, Andry mengajak untuk tunaikan shalat Ashar – kemudian juga disambung oleh seorang mahasiswa lain mengajak shalat di Mushola dalam Gd. Jasa Raharja. Sayangya pintu masuk gedung tersebut ditutup. Kemungkinan ditutup karena takut banjirnya jumlah masa demonstrasi yang masuk ke dalam untuk shalat ashar.


Saya dan Andry, memutuskan untuk mencari Mushola di Belakang Gedung KPK. Ada Petugas keamanan yang sedang menjaga area belakang gedung, tepatnya samping gedung jasa raharja. Dari informasi petugas kemanan itu, katanya Mushola berada dibawah gedung. Masuklah kami berdua ke basement tempat parkir mobil. Sebelumnya saya sudah duga kalau mushola di gedung itu letaknya di pojok bawah. Benar saja, mushola itu berada di basement yang letaknya dipojokan. Kami tunaikan shalat di mushola tersebut.

Selesai Shalat, saya iseng-iseng berpikir mengenai letak-letak mushola di dalam Bangunan modern. Rasanya hampir semua gedung-gedung modern meletakannya di pojok bawah. Konsep-konsep budaya demikian merupakan budaya mempuasai Allah. Seperti ada kalkulasi sendiri dalam menetapkan letak bangunan mushola itu. Demikianlah sebuah arsitektur dan manajemen bisnis yang mempuasai Allah. 

Perhatikan di dusun-dusun sunyi. Banyak rumah di dusun-dusun yang melengkapinya dengan meletakkan mushola (langgar kecil) di halaman depannya. Siapapun yang lewat bisa langsung mampir berwudhlu sekaligus melaksanakan shalat. Sebuah kesadaran yang mendalam dalam konsep hidup orang-orang dusun yaitu meletakkan Allah dibagian terdepan yang mereka cerminkan lewat bangunan musholanya. Coba kita komparasikan dengan rumah-rumah modern yang pagar halamannya dibuat sangat tinggi untuk melntas ke dalam diperlukan kesiapan dan kepetningan professional. Bersiaplah untuk dicurigai jika maksud kedatanganmu bersifat sosial atau budaya. Atau coba sekali-kali datanglah kerumah modern itu untuk menumpang shalat. Kemungkinan besar tuan rumah was-was dan mencurigaimu atau mungkin engkau dianggap intel yang sedang riset lokasi untuk merampok.