Nov 20, 2010

Kenang-Kenangan


Bagaimana harus saya ucapkan pengakuan ini:
saya jatuh cinta berulang kali pada matamu,
danau dalam hutan di negeri ajaib
yang jauh menyelusup dalam ingatan itu.


Berabad-abad yang lalu,
saya ucapkan selamat tinggal pada apa pun
yang berbau dongeng, atau masa silam.
Tetapi cinta, bukan sebotol coca-cola.
Atau film Disney; di sana tokoh apa pun tak pernah mati.

Juga bukan Rumi yang menari.
Sebab pada matamu bertemu semua musim,
sejarah, dan sesuatu yang mengingatkan saya
pada suatu hari ketika waktu berhenti,
dan saya sapa engkau mesra sekali.

Kini, bahkan wajahmu samar saya ingat kembali.
Haruskah saya ucapkan pengakuan ini:
saya jatuh cinta berulang kali pada matamu,
danau dalam hutan di negeri ajaib
yang jauh menyelusup dalam ingatan itu.

Tetapi cinta, bukan sekotak popok kertas.
Atau sayap sembilan puluh sembilan burung Attar yang terbakar.
Cinta, barangkali, kegagapan saya
mengecup sepasang alismu.

-Ari KPIN