Adakah yang tahu arti INDONESIA?. Mengingat yang terlupakan, dan yang telah lewat. Pelajaran Sejarah dari SMP sampai SMA yang saya cermati belum ada yang menjelaskan secara pasti arti kata INDONESIA. Begitu pentingkah sebuah nama?, nama dapat mewakili seluruh jiwa penggunanya. Allah sendiri menciptakan semesta alam lengkap dengan memberikan nama-nama yang mewakili ciptaan-Nya. Ketika Nabi Adam diturunkan ke bumi, Allah sudah menyiapkan semua infrastruktur dalam menunjang kebutuhannya dan secara langsung Allah mengajarkan Nabi Adam mengenal nama-nama. Jika nama-nama tidak mewakili sebuah identifikasi sesuatu apakah sebuah Doa dapat terkabul?.
Saat ini sekelompok manusia telah melakukan kesepakatan untuk menamai berbagai macam objek, subjek, untuk mewakilinya. Perkara ini tentunya berkembang atas dasar ilmu yang telah Allah berikan secara langsung kepada Nabi Adam. Maka jangan heran jika anak-anak kita bisa menggerakkan lidah hingga tersusun kata-kata padahal ia tak pernah tahu berbagai teori huruf, kata atau kalimat, menggerakkan tangan atau kakinya untuk berjalan meskipun kakinya masih terlalu lemah untuk menopang berat badannya padahal ia tak pernah tahu tentang teori otot dan rumus kumpulan yang mengekangnya. Maka sesungguhnya, Allah yang langsung mengajarinya, Allah pula yang mendidiknya, dan Allah adalah Guru Sejati.
Sudahkah mewakili kata INDONESIA yang sekarang kita gunakan untuk menamai negara kita?. Dari sejarah diputuskannya nama Indonesia oleh pejuang kemerdekaan, Indonesia merupakan simbol propaganda yang berarti tuntutan kemerdekaan dari Belanda, padahal pada saat itu semua jajahan Belanda dinamakan Hindia Belanda. Dengan populernya nama Indonesia ini, akhirnya wilayah yang dinamakan Hindia Belanda diganti namanya menjadi Indonesia pada surat kabar dan tulisan-tulisan ilmiah. Jelaslah Indonesia yang dimaksudkan pada saat itu adalah Hindia Belanda, yaitu wilayah jajahan Belanda, sementara Indonesia saat ini mencakup wilayah yang juga tidak pernah dijajah Belanda. Ataukah mungkin hal ini yang menyebabkan beberapa wilayah dan pulau yang tidak pernah dijajah Belanda terlepas dari negara ini?.[1]
Di dalam lagu kebangsaan yang kita miliki , pada lirik lagu tersebut disebutkan dengan jelas “Hiduplah Indonesiaraya”. Yang hidup dalam konteks lagu tersebut adalah “Indonesiaraya” bukan “Indonesia” yang saat ini kita gunakan dalam penamaan negara kita. Maka lagu yang kita nyanyikan tersebut tidak pernah mendoakan Indonesia untuk hidup.
Jika kita cermati sila-sila yang terdapat pada Pancasila, negara kita tidak pernah membawa unsur Tuhan. Dalam sila pertama yaitu “Ketuhanan yang Maha Esa”, kata Tuhan diberi tambahan “Ke” dan “an”, siapakah sebenarnya yang diesakan, Tuhan atau sifat Tuhan?. Kemudian sila kedua yaitu “Kemanusian yang adil dan beradab”. Kata manusia yang ditambahkan “ke” dan “an”, memberikan arti sifat manusia, berarti yang adil dan beradap adalah sifatnya, bukan manusianya.
Tulisan ini bermaksud untuk melakukan refleksi yang positif dalam mencermati permasalahan yang terjadi di Indonesia dan mengingatkan apapun yang akan kita lakukan untuk bangsa ini mesti kita awali dengan Menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
“Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” AN NISAA' (4:1)