Jul 26, 2015

Organisasi dan Organisme

src:http://grassisgreenergardens.com/
Dua minggu lalu, saya pernah menyemai beberapa benih sayuran. Setiap pertumbuhannya, saya ikuti dari hari ke hari. Sebelumnya, sempat saya mengamat-amati tanaman sayuran yang tumbuh hijau di daerah pesisir Pulau Pramuka, yang ditanam dengan metode hidroponik. Sayuran-sayuran itu tumbuh dari ketenangan benih yang ukurannya secara wadag tidak lebih besar dari hijaunya sayur-sayuran itu. Namun, kebermanfaatan tidak dilihat dari besar atau kecil wadagnya. Benih memiliki tugas yang sudah ditetapkan massanya berdasarkan titah-Nya, demikian juga ketika pertumbuhan itu bertransformasi menjadi tanaman sayuran. Tanaman sayuran memiliki tugas yang telah ditetapkan-Nya. Jika ada benih bayam dan tanaman bayam, keduanya tidak untuk ditimbang. Benih bayam dengan massanya sendiri dan tanaman bayam juga dengan massanya sendiri. Benih adalah pelaksana tugas, sementara massa adalah kemampuannya menjalankan tugas.
“… seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas tersebut menjadi batang yang kuat lalu menjadi besarlah dia  dan tegak lurus diatas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanamnya” (QS 48:29)
Ketika benih pecah, tunas mulai muncul. Kemudian perlahan batang mulai tumbuh dan daun mulai berkembang. Sampai pada proses ini, benih telah mengantarkan apa yang sudah terkandung di dalamnya. Pertumbuhannya tak mengingkari kodrat, benih bayam akan tumbuh menjadi sayuran bayam. Kemudian batang dan daun akan berorganisasi sesuai fungsinya masing-masing. Semuanya menjadi satu-kesatuan, bukan menjadi golongan-golongan yang pisah. Tanaman akan terus tumbuh dan berkembang bersama cahaya menjadi organisme yang mengantarkan amanat-Nya.

Ada yang tersirat menyampaikan pesan. Di negeri ini ada banyak organisasi, komunitas, ormas, partai, maupun perkumpulan. Apakah sudah tumbuh menjadi organisme ? Sebab, jika bercermin pada keutuhan tanaman, maka organisasi dan segala macamnya adalah wadah yang memiliki perangkat. Akar, daun, dan batang adalah organ-organ (perangkat) yang berorganisasi untuk menjadi organisme yang utuh. Akar berperan untuk memasok air dan mineral yang dibutuhkan tanaman, batang menjadi penyokong tubuh tumbuhan dan menjadi jalan untuk mengalirkan makanan ke seluruh bagian tanaman, dan daun menjadi tempat berlangsungnya fotosintesis yang menyelenggarakan proses memasak makanan. Semuanya adalah satu-kesatuan yang utuh yang mengantarkannya menjadi organisme. Ujungnya adalah menyongsong kesejatian, sebab setiap prosesnya adalah dalam rangka menjalani titah-Nya, yakni mengantarkan gizi yang dibutuhkan manusia. Sehingga, menjadi tak penting apa komunitas dan organisasi kita. Sebab itu hanya wadah, selanjutnya akan dipakai untuk apa perangkat itu?. Sekedar menyelenggarakan eksistensi atau berjuang menemukan yang sejati?.

Kebermanfaatan hanya dapat ditempuh apabila organisasi bertransformasi menjadi organisme. Sebab organismelah yang mampu memberikan manfaat, sebagaimana organisme tanaman sayur yang menyuguhkan vitamin bagi manusia. Masyarakat tak dapat disentuh dengan alat, organisme yang bernama manusialah yang mampu menghadirkan manfaat bagi masyarakat. Di dalam perangkat yang bernama organisasi atau pun komunitas, manusia atau individu satu dengan lainnya seperti akar, daun, dan batang yang berada dalam kebersamaan bukan ketersilangan. Dan kesejatian hanya mungkin dijangkau dalam kebersamaan (Ukhuwah). Maka, jangan salah sangka bahwa organisasi dapat menyelamatkan manusia di akhirat, sebab yang dihisab bukan organisasi, bukan partai, bukan komunitas, maupun ormas. Tapi, masing-masing diri, individu, pelaku organisasi yang akan dimintai pertanggungjawaban atas segala amal yang diusahakannya. Apapun organisasi atau komunitasnya, menjadilah organisme yang membangun ukhuwah, kebersamaan, persaudaraan untuk berjuang  menuju cahaya-Nya.

Allahu nurus-samawati wal ardh